Laman

Jumat, 28 April 2017

Hai, Dylan!



Apa kabar, Dylan?
Angin darat sudah tiba, diluar rumahku berhembus kencang kenangan. Biasanya, saat jam mulai berdentang, banyak hati rentan kesepian. Tapi berbeda denganku, yang rajin mengulangi materi tentang kehilangan, berangan-angan nihil harapan.

Bagaimana keadaanmu, Dylan? Liburanmu pasti menyenangkan!
Ditemani tawa dan senyum merona, tentunya bukan dari sesosok manusia yang pernah kau gores hatinya. Menikmati potongan lukisan dari perputaran senja ke senja, mengarungi pulau kapuk tanpa mimpi buruk yang menjelma.
Sedangkan aku disini, Dylan, menyelami samudera tanpa dasar mengenai duka yang tiada habis. Terkurung dalam ruang kosong, hanya terdengar putaran suaramu, sukmaku sakit, hampir terkikis.

Dylan,
Kalau kau pergi lagi, jangan lupa untuk beri kabar.
Jika mau membuka lembar baru bersama orang lain, jangan lupa beri undangan.
Siapa tahu, dengan begitu, pedih ini dapat terobati lalu menguap menjadi benih,
Tapi kita hanya manusia mana bisa tahu, mungkin saat itu kursi dengan namaku akan kosong,
Tenang saja, kau bisa temukan aku di tempat bagaimana awal kisah terbentuk.





Senin, 24 April 2017

A Quotes by

"Ya tentu, memang puisi itu hidup kalau interpretasinya macem-macem, kalau cuman satu ya sekali baca sudah habis, jadi orang mikir-mikir"  
- Sapardi Djoko Damono, Asean Literary Festival 2016.

Aku Melawan Kepribadianmu



Dalam ramai apa kau tahu
Bagaimana hati bisa membisu
Walau beribu cinta datang menyapa
Hati terbuka menyambut ramah

Namun disini tetaplah aku
Yang terpaut pada tenang sendu
Diam,
Mengais ingin dalam angan
Pada sosok yang entah bagaimana caranya
Atau mungkin Ia tidak akan pernah
Tuk datang.

Aku kehilangan akal
Setelah jutaan kata ku lontar
Diatas petikan jari-jari
Tapi nyatanya
Matamu enggan membaca

Mengucap pun aku mana bisa
Kau menjauh nun disana
Batas yang tak terbatas
Semakin kau tarik panjang

Lelah aku ini punya hati
Pantang menyerah menggapai apa yang terserah.


((Well, painting my midnight brokenheart thoughts through the poem terribly,
and dedicated to a broken-heart people!))

Minggu, 23 April 2017

Videopoetry #1

Check it out!
My first videopoetry.
A beautiful poem from Indonesian well-known poet, Chairil Anwar, titled "Hampa"
Still an amateur, but enjoy!