Laman

Senin, 24 April 2017

Aku Melawan Kepribadianmu



Dalam ramai apa kau tahu
Bagaimana hati bisa membisu
Walau beribu cinta datang menyapa
Hati terbuka menyambut ramah

Namun disini tetaplah aku
Yang terpaut pada tenang sendu
Diam,
Mengais ingin dalam angan
Pada sosok yang entah bagaimana caranya
Atau mungkin Ia tidak akan pernah
Tuk datang.

Aku kehilangan akal
Setelah jutaan kata ku lontar
Diatas petikan jari-jari
Tapi nyatanya
Matamu enggan membaca

Mengucap pun aku mana bisa
Kau menjauh nun disana
Batas yang tak terbatas
Semakin kau tarik panjang

Lelah aku ini punya hati
Pantang menyerah menggapai apa yang terserah.


((Well, painting my midnight brokenheart thoughts through the poem terribly,
and dedicated to a broken-heart people!))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar