Laman

Minggu, 03 Juni 2018

Desember


Empat tahun telah hempas hilang
Tak singgah ekpektasi
Dari tulismu angan-anganku terbentuk
Menggambarkan sendiri rupa wajah yang tiada surut

Membenam aku tersiksa
Bilamana Desember tiba
Jiwaku berhadapan dengan guratan hitungan
Dimana logika tak mungkin dikuasai
Disaat hidup bukan memulai kembali
Malah membuka lembar yang telah lama pergi

Kali terakhir tanggal itu tergores indah
Tak akan terganti berapapun tahun terganti
Hingga bintang semerbak gelap
Dan siang menghitam pekat

Haruskah kutunggu seabad lagi
Tuk bersemuka denganmu tanpa henti
Karena entah berapa revolusi
Aku telah mengutuk diriku sendiri

Gentar hati ini
Pertanda menolak untuk menyapamu
Walau hanya sekali
Selama bumi mengitari matahari.
Hanya sekali,
Lagi.

Ps. I never into a man that deep, honestly. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar