Empat tahun
telah hempas hilang
Tak singgah
ekpektasi
Dari tulismu
angan-anganku terbentuk
Menggambarkan
sendiri rupa wajah yang tiada surut
Membenam aku
tersiksa
Bilamana
Desember tiba
Jiwaku
berhadapan dengan guratan hitungan
Dimana
logika tak mungkin dikuasai
Disaat hidup
bukan memulai kembali
Malah
membuka lembar yang telah lama pergi
Kali
terakhir tanggal itu tergores indah
Tak akan
terganti berapapun tahun terganti
Hingga
bintang semerbak gelap
Dan siang
menghitam pekat
Haruskah
kutunggu seabad lagi
Tuk
bersemuka denganmu tanpa henti
Karena entah
berapa revolusi
Aku telah
mengutuk diriku sendiri
Gentar hati
ini
Pertanda
menolak untuk menyapamu
Selama bumi
mengitari matahari.
Hanya
sekali,
Lagi.
Ps. I never into a man that deep, honestly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar