Laman

Kamis, 14 Juni 2018

Thoughts on : This Era's Depression

Assalamualaikum!

Anyway, big thanks to fadhilitupakdejournal.blogspot.com because his blog reminds me to always start the writing with salam first heheh.

Yes, so for today, I'm going to discuss about depression and anything related to it.
For the prolog, saya ngga ngomongin ini cuman karena perspektif atau diskusi, tapi selain itu, karena sudah banyak makan asam garam di hal-hal seperti ini juga.

Zaman sekarang, memang lebih banyak masyarakat yang kena depresi. I was one of them.
Mungkin karena tuntutan pekerjaan untuk harus jadi professional, masyarakat yang semakin disibukkan dengan kepentingan sendiri, dan banyak sih alasannya.
Menurut saya salah juga, kalau ada orang yang meremehkan depresi, dan dibanding bandingkan dengan hidup orang lain.

"Gimana kalo kamu hidup zaman dahulu? Pas dijajah depresi, pas krisis depresi, ya ngga maju."
"Dikit-dikit depresi, kamu kalo jadi saya, ga kuat hidup kamu"

Every human being has their own capability to endure problems and cope with stress.
Jadi ga bener juga ngomong comparing to other people's life.

BUT- Jangan jadikan depresi dan mental illness sebagai penghalang dan alasan buat kamu menghindari reality juga sih.
Walaupun orang-orang harus empati, tapi bukan berarti harus semuanya mengerti kamu.
Ini yang banyak terjadi, menjadikan mental illness sebagai embel-embel biar dikasihani dan diberi kekhususan.

"Ya aku gabisa dikasih tugas yang kayak gini beratnya, aku gampang stres"
"Ya aku gabisa ada yang gasuka sama aku, aku punya anxiety" this one is so right.
Saya punya anxiety disorder juga, yang alhamdulillah sudah ga separah dulu.
Dan, yagitu, saya sering menyalahkan environment yang judgemental, dan seolah-olah membenarkan diri saya sendiri. Pokoknya semua salah, saya kan gabisa dijudge orangnya.
Padahal itulah sistem masyarakat, kalau mau survive ya harus bisa dealing with anything.

Gimana ya simpelnya?
Saya paham, buat kalian yang depresi dan stres, disaat jatuh kalian terkadang cuman ingin ditemani untuk melewati masa-masa sulit, bukan diceramahi.
Tapi hargailah orang lain juga, berterimakasihlah, terima aja nasihatnya, dan disaat hati udah mulai tenang, direnungkan. Susah sih emang kadang.

Hargai orang lain dan hargai diri sendiri. Orang lain juga punya masalah.
It's important to share problems with the others but try your best to solve it too.
Buat yang sukanya terkadang berkeluh kesah saja, orang lain mungkin ga bakal bilang kalo lu nyusahin. But objectively, lu emang nyusahin wkwk.
Gausah protes, semua orang pasti merasakan wkwk. You need to share happiness too!

Coba aja pelan-pelan tempatkan posisi jadi orang lain, dari hal kecil aja.
Misal, ada temen minta bantuin cari dompet, tapi situ males bantu.
Mikir aja "lah kalo saya yang ilang dompetnya gimana? pasti pengen semuanya bantu" yagitu wkwk.
Tapi lihat juga kemampuanmu buat bantuin orang, jangan sampe kurang menghargai dirimu dengan melaksanakan apa-apa yang diinginkan orang.

Dan quotes kali ini, yang dapat membantu adalah `drum rolls`
Live is complicated for some people, just let them figure it out. If you want to complain, keep it to yourself would be better. At least, they don't feel like they're a burden.
Entah kenapa saya suka baca ini, suka banget, dapet dari hasil diskusi dengan teman dunia maya yang beda 3 tahun diatas hehe.

Thank you, Wasalamualaikum!

Ps.  Not to preach and judge people but this is also for myself. I love you all! :>




Tidak ada komentar:

Posting Komentar